Waspada! 93% Es Batu Kristal di Banjarbaru Mengandung Klorin Berlebih

gematrid Oktober 10, 2024 Riset

BANJARBARU – Sebuah penelitian terbaru mengungkap fakta mengejutkan tentang es batu kristal yang dijual pedagang kaki lima di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Tim peneliti dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menemukan bahwa 93% sampel es batu yang diteliti mengandung kadar klorin di atas ambang batas aman.

Dr. Lenie Marlinae, ketua tim peneliti dari Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat ULM, menjelaskan bahwa dari 28 sampel es batu kristal yang diuji, hanya 2 sampel yang memenuhi standar keamanan. “26 sampel lainnya memiliki kadar klorin di atas batas maksimum 0,5 mg/L yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan,” ujar Dr. Lenie saat diwawancarai Rabu (10/10).

Penelitian yang berjudul “Chilling Effects: Assessing Chlorine Levels in Hawker-Served Crystal Ice Cubes in Banjarbaru City” ini juga mengungkap bahwa rata-rata kadar klorin dalam sampel mencapai 0,96 mg/L, hampir dua kali lipat dari batas aman.

Dr. Lenie memperingatkan bahwa konsumsi air dengan kadar klorin tinggi dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. “Mulai dari gangguan pencernaan, iritasi lambung, hingga risiko penyakit ginjal dan kanker,” jelasnya.

Selain masalah kadar klorin, penelitian ini juga menyoroti perilaku higiene para penjual minuman. Terungkap bahwa 61% penjual tidak mencuci tangan sebelum mengambil es batu, meningkatkan risiko kontaminasi.

Menanggapi temuan ini, Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru menyatakan akan segera melakukan pemeriksaan dan pembinaan terhadap pedagang kaki lima yang menjual minuman es. “Kami akan tindaklanjuti hasil penelitian ini dengan inspeksi mendadak dan edukasi kepada para pedagang,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru.

Sementara itu, Asosiasi Pedagang Kaki Lima Banjarbaru menyambut positif hasil penelitian ini. “Kami siap bekerja sama dengan pemerintah dan akademisi untuk meningkatkan kualitas produk kami,” kata Hendra, ketua asosiasi tersebut.

Dr. Lenie menekankan bahwa tujuan penelitian ini bukan untuk menimbulkan kepanikan, melainkan meningkatkan kesadaran masyarakat. “Kita perlu lebih cermat dalam memilih tempat membeli minuman, terutama yang menggunakan es batu,” pesannya.

Beberapa tips yang dapat diterapkan masyarakat antara lain:

  1. Memperhatikan kebersihan warung dan penjual
  2. Tidak ragu bertanya tentang sumber air yang digunakan
  3. Jika memungkinkan, membawa air minum dan es batu sendiri dari rumah
  4. Bagi yang memiliki masalah kesehatan tertentu, disarankan menghindari konsumsi es batu dari luar

Penelitian ini juga menyoroti pentingnya regulasi yang lebih ketat terhadap industri es batu skala kecil. Selama ini, izin dan uji kelayakan untuk usaha es batu konvensional masih minim karena dianggap sebagai industri rumahan.

Ke depan, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk meningkatkan standar keamanan pangan, khususnya untuk produk-produk yang sering dikonsumsi sehari-hari seperti es batu.

Editor: Naufal

Sumber artikel penelitian lengkap: https://riverstudies.id/index.php/rst/article/view/17

Riset
Rate this article!
Rate [4/1]
Author :
RELATED POSTS